Pengalaman selama 10 tahun memasarkan boneka buatan sendiri

Saya adalah pembuat boneka selama 10 tahun ini yg bisa dibilang Indie crafter , karena saya tidak mempunyai garment/pabrik dan saya menjadikan hasil craft saya sebagai bisnis  utama saya . 





Awal membuat boneka saya hanya berfikir bagaimana memanfaatkan perca kain polarfleece/microfleece yang sangat melimpah di daerah saya. Kain polarfleece biasa dibuat baju dingin atau jumper biasanya untuk export. Awalnya (sekitar tahun 2002) saya membuatnya menjadi peci atau topi balita, awalnya memang sangat laku karena walaupun bentuknya sama dengan yg dipasaran pada umumnya saya juga menambahkan detil hiasan dari kain felt. Lama-kelamaan saya berfikir ingin membuat produk lain dengan harga yg lebih baik, karena walaupun produk peci balita tadi laku tapi harganya sangatlah murah sehingga tidak bisa mencukupi biaya operasionalnya. Saya tidak bisa menjual dengan harga mahal karena memang produk serupa sangatlah banyak, dan saya masih menjual sendiri (dibantu suami saya) di pasar kaget yg cuma buka pada hari minggu, maklum belum kenal penjualan online. 

Akhirnya Alhamdulillah timbul ide untuk membuat boneka sekitar tahun 2003, awalnya saya ingin sekali membuat boneka muslimah untuk kedua anak perempuan saya yg masih balita saat itu. belum terpikirkan untuk menjualnya, saat itu yg beredar di pasaran adalah boneka barbie yg diberi baju muslimah belum ada boneka muslimah dari kain.



image
Boneka muslim buatan TsabitaBoneka duluu..
Mulailah saya hunting buku boneka dengan cara meminjam ke teman :D haha hunting kok pinjam! Setelah dapat pinjaman maka saya coba membuatnya, awalnya tentu jelek sekali tapi yg penting anak saya suka hehehe. Ketika teman-teman saya melihat boneka saya rupanya mereka berminat juga mebeli boneka dan ada juga yang berminat memasarkannya. Barulah saya sadar ternyata boneka buatan saya mempunyai nilai jual. Dan mulailah saya membuat boneka muslim softdoll untuk dijual, awalnya tentu karena memenuhi permintaan teman-teman dekat saya. Seperti inilah boneka awal buatan saya setelah mengalami sedikit perubahan.

Boneka saya mulai go public lebih luas dengan bantuan suami saya yang ikut aktif memasarkan. Suami saya mempunyai kenalan yang biasa ikutan Islamic Book Fair (IBF) yang biasa membeli peci balita pada kami, maka suami saya menitipkan boneka buatan saya dengan sistem konsinyasi. 

Karena waktu itu kami hanya sanggup membuat 50 boneka itu juga lama sekali membuatnyanya butuh beberapa minggu karena dari membuat pola, memotong, menjahit, mengisi dan finishing hanya kami berdua yg mengerjakan (saya dan suami Alhamdulillah dari dulu saling mendukung) . Saya berfikir “laku syukur ga laku ya sudah namanya juga baru perkenalan ke pasar yg lebih luas”. 

Alhamdulillah ternyata respon konsumen sangatlah antusias 50 boneka ludes dalam hitungan jam, sehingga akhirnya kami dikejar-kejar kenalan kami itu untuk minta dibuatkan boneka lagi karena IBF baru dimulai boneka kami sudah habis. Tentu hal ini diluar dugaan kami dan kami tidak siap untuk memproduksi dalam waktu singkat, akhirnya kami hanya buatkan semampu kami, dan ternyata boneka kami itu menjadi penarik utama stand rekanan saya :) Dan selanjutnya dia memesan kepada  sebulan sebelum Book Fair diadakan. Dan mulailah saya dan suami mengajak tetangga (remaja-remaja putus sekolah dan ibu-ibu) membantu kami membuat boneka.
image
Boneka muslim generasi awal
Apakah pemasaran boneka kami lancar selamanya? tentu tidak , semua usaha pasti mengalami batu sandungan dan cobaan. Rekanan kami di Book Fair ternyata adalah kongsi(kerjasama modal) dari dua orang, salah satu dari mereka (yg kenalan suami) mengundurkan diri dari usahanya dan diteruskan dengan teman kongsinya yg kami kurang begitu kenal sebut saja Ibu H. Tapi ibu H tetap rajin mengikuti IBF dan Jakarta Book Fair dan tetap memesan boneka pada kami. Suatu saat  suami saya mengantar boneka pesanan ke stand mereka (Ibu H dan suaminya dibantu para karyawannya) di senayan dan mengobrol dengan suami ibu H, terlontarlah ucapan suami ibu H yg kurang lebih berkata ” Pak bonekanya bagus banget lho ..ga takut dibajak? ” suami saya kurang memahami maksudnya dan mengabaikannya karena kami masih baru di bidang bisnis boneka ini (baru beberapa bulan). dan kami sudah merasa senang dengan hasil yg kami dapatkan saat itu walau masih sedikit.

Dan kemudian saya mulai mengembangkan desain bukan hanya boneka muslimah tetapi juga boneka tangan profesi , dan tentu kami masih menawarkannya ke ibu H, tentu dia sangat senang dan mau memesan beberapa ratus boneka tangan, tapi dia tidak mau memesan boneka muslim lagi. Bagi kami tidak masalah karena saya juga menitipkan beberapa boneka muslim kami ke bazar2 kecil dengan konsinyasi terhadap penyewa stand. 

Saat suami saya mengantarkan pesanan ke stand Ibu H di Book Fair  terkejutlah suami saya ternyata mereka sudah memperbanyak (dengan memesan ke pabrik boneka)  boneka muslim dengan desain persis boneka saya karena boneka buatan saya sangat laku dan saya tidak bisa membuat sebanyak yang dia mau :P, dan sejak itulah berakhir hubungan kerja kami karena selanjutnya bisa ditebak dia juga memesan ke pabrik boneka - boneka tangan profesi- dengan dasar desain boneka saya. karena ibu H bermodal besar jadi dia mampu memasarkan bonekanya lebih luas , dan akhirnya diwawancara di tabloid terkenal saat itu sebagai orang yg pertama membuat boneka muslim dari kain (desain saya diakui sebagai desain dia) . Tentu saat itu saya dan suami sangat sakit hati sampai berbulan-bulan bayangkan! Alhamdulillah Allah memberi pertolongan kami dengan hiburan dari teman-teman kami.
image
Boneka tangan profesi desain jaman dulu :)
Batu sandungan itu tidak mengalahkan kami, maka mulailah kami mencari jalur pemasaran baru, dan mempunyai rekanan baru yang juga aktif ikut BookFair dan lebih jujur dan bisa dipercaya, lalu kami juga memasang iklan kecil-kecilan berupa iklan baris di tabloid wanita yg terkenal saat itu. Alhamdulillah pemesanan mulai bermunculan dari seluruh Indonesia. dan kami pun mulai dikenal media massa baik cetak maupun TV mulai berdatangan satu persatu untuk wawancara sehingga kami mengalami massa puncak penjualan .

Rupanya pemberitaan media yg gencar itu juga bagai pisau bermata dua, satu sisi mengenalkan produk kami secara gratis tanpa beriklan ke masyarakat yg lebih luas, disisi lain karena modal kami terbatas dan kemampuan produksi yang minim (namanya juga buatan rumahan dengan jumlah karyawan tidak tetap ) .sehingga kami tidak bisa memenuhi permintaan semua konsumen, maka mulailah bermunculan produk serupa (tapi bahan beda) yg merupakan produksi massal (pabrikan) yang mungkin terinspirasi oleh berita dengan harga separuh harga boneka kami. Otomatis penjualan boneka kami langsung merosot. Apalagi ditambah peraturan baru selama IBF peserta dilarang berjualan selain buku. Klop sudah. 

Dari sinilah saya belajar keterkenalan tidak selalu menguntungkan jika kita tidak siap secara modal. dan ternyata harga murah masih segalanya bagi masyarakat kita pada umumnya. Dan beberapa boneka yg saya titipkan pada orang lain di bazar2 kecil atau di toko ternyata kurang laku disamping harganya kurang bersaing dengan produk massal kadang dipulangkan dalam keadaan kotor (dibuat mainan anaknya penjual) sehingga kami mulai memikirkan cara pemasaran lain yang lebih efektif dan mngurangi resiko rusak.

Setelah mengalami batu sandungan yg kedua, dengan mulai merosotnya penjualan boneka kami, saya mulai membuat desain baru dengan harga yang lebih terjangkau atau mengikuti harga pasaran yg ada. saya mulai membuat boneka tangan yg lebih simpel dan desain lebih beragam, disamping itu saya mulai menerima pesanan desain khusus. karena ketidak tahuan saya bahwa seharusnya produk dengan desain customize mempunyai harga lebih mahal dari yang buatan massal maka tentu saya tetap memberi harga murah. 
image
boneka tangan hewan setengah badan
Dan kami juga mulai memasarkan boneka kami  melalui internet dengan keterbatasan yg ada, suami saya beberapa hari sekali ke warnet untuk membuat blog dan memasarkan melalui iklan gratisan di Internet. Dengan itu maka pemesanan boneka mulai mengalami peningkatan sampai akhirnya kami tinggalkan iklan media cetak dan full hanya via Internet. 

Saat kami sudah mempunyai modem sendiri maka saya mulai gencar memasarkannya di sosmed yg ada saya berbagi tugas dengan suami . Suami saya lebih ke operasional offline terutama produksi boneka reguler, saya full menangani online dan pesanan khusus . Ternyata benar pemesanan mulai deras masuk sekitar beberapa bulan dari saya mulai masuk sosmed.  

Tapi ada yang aneh yang saya rasakan kenapa dengan mulai naiknya pemasaran boneka-boneka kami (dengan harga sama seperti harga boneka tangan lain dipasaran), tidak memberi perubahan besar secara finansial kepada kami. Padahal saya dan suami memutuskan untuk menjadikan pembuatan boneka ini menjadi nafkah utama kami karena kami bisa melihat potensi pemasarannya masih besar. Namun secara ekonomi riil kami masih babak belur :P padahal kami rutin menerima pesanan dari malaysia dan  toko buku serta pemasok mainan tk seluruh Indonesia. 
image
Boneka-boneka yang siap dikirim ke Malaysia

Selidik punya selidik ternyata kesalahan saya adalah pada saat memberi harga produk yang tidak sesuai harga dengan kwalitas dan salah pangsa pasar. Saya baru menyadari dari beberapa customer saya yang mengatakan bahan yang saya pakai beda dengan yang dipasaran dan buatan saya juga lebih bagus dari yg ada dipasaran (produk massal) dan mau menunggu lama agar kami membuatkan boneka pesanannya. Ternyata saya selama ini memaksakan harga murah sama dengan harga jual produk pabrikan padahal saya tidak bisa membeli bahan baku dengan seharga semurah harga pabrik. Kedua ternyata biaya produksi per item saya juga lebih mahal dibandingkan biaya produksi pabrikan karena masih banyak yang dikerjakan secara manual dengan pegawai yg masih bisa dihitung jari sebelah tangan. Dengan kata lain saya memaksa bisa memproduksi massal padahal kapasitas produksi saya terbatas. 

Dari sinilah saya baru sadar (lagi) ternyata untuk memproduksi massal diperlukan tenaga kerja  dan modal yg banyak juga, karena harus ada minimal produk yang harus dicapai sebulan  dan jangan lupa harus punya stock terus jadi harus punya space extra juga :D. Untuk memperbaiki kesalahan saya, saya mulai mengurangi produk reguler(massal) kami karena ternyata tidak terlalu menguntungkan bagi kami dibanding biaya produksinya, biarlah bagian itu diambil orang yg sanggup produksi massal dan mulai bergeser ke limited produk -tentu saya mendesain ulang produk limited saya- dan menerima beberapa customize tapi juga saya batasi sesuai kemampuan saya, dan karena limited saya mulai bisa menaikkan harga yang layak sesuai kwalitas produk kami. Dan saya mulai mengenalkan produk saya keluar negri melalui Pint***st dan situs2/grup2 craft milik orang luar. Ternyata pangsa pasar saya mulai terbentuk dan bisa menerima harga yang saya berikan… Alhamdulillah.  Jadi Jangan takut memulai usaha anda sendiri. dan jangan ragu berusaha membuat pangsa pasar anda sendiri. 
image
customize/pesanan khusus
Sudah berhasilkan kami secara ekonomi ?…tentu hal itu relatif dan tidak bisa diukur :D yg jelas secara ekonomi kami merasa lebih baik dari sebelumnya walaupun belum jadi pengusaha sukses :P tapi semua kami syukuri dan kami tetap bekerja keras untuk mencapai sukses yang sebenarnya (dunia dan akhirat) . Saya masih terus mempelajari cara pemasaran yang cocok dengan gaya saya dan tidak membutakan nurani saya dengan menghalalkan segala cara, karena memang kadang ilmu pemasaran tidak bisa diterapkan sama ke semua orang, karena setiap pribadi dan produk yang dihasilkan unik. Mudah-mudahan kedepannya kami bisa lebih baik mengatasi batu sandungan dan lebih bisa memberi manfaat bagi orang yg lebih banyak secara ekonomi maupun sosial .
Yang jelas saya sangat meyakini Ayat Quran (94:5-8) yang berbunyi : 
"Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan . Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, Maka apabila engkau telah selesai  (dari suatu urusan) tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain) . Dan hanya kepada Tuhanmulah kamu berharap "

Komentar

Tien mengatakan…
makasih sharenya mba..saya jadi termotivasi utk tdk putus asa berusaha dan yakin rejeki tdk akan tertukar :)
Tsabita Boneka mengatakan…
Terimakasih mb Tien sudah berkunjung ke blog saya, mudah2an bermanfaat :)
Antown mengatakan…
ceritanya panjang bgt, lengkap dg fotonya, banyak hikmah saya dapatkan dari pengalaman mbak selama 10th itu...
Tsabita Boneka mengatakan…
Terimakasih mas Antown sudah berkunjung ^_^
Unknown mengatakan…
mantap sekali ceritanya,, salam sukses dan terus berkarya ya mbak.
Tsabita Boneka mengatakan…
Terimakasih Riski Dwi sudah mampir ke blog saya :)
Unknown mengatakan…
hebat,salut pada perjuangan mbak. selamat berkarya dengan ide2 lebih kreatif selanjutnya, semoga sukses selalu. salam
Tsabita Boneka mengatakan…
Terimakasih mb Ayu Mulansari atas doanya, semoga sukses juga untuk mb Ayu ^_^
Tips Membeli Obat Perangsang Wanita
Banyak pria yang mempunyai permasalah dala rumah tangga yang sangat sulit mencari jalan keluarnya yaitu membangkitkan hasyrat seks pada pasanganya yang kurang bergairah dalam berhubungan intim, masalah ini sering timbul pada pasangan rumah tangga namun pria tidak mengetahui jalan keluarnya, sebenarnya masalah ini bisa di atasi oleh pria yang banyak memilih obat membangkitkan gairah wanita, anda harus tepat untuk memilih tempat yang menjual obat penambah nafsu wanita.

Tips Beli Vimax Original
Sebagian pria dikenal sebagai grup yg mempunyai hasrat seksual yg tinggi namun tdk semuanya bisa menyalurkan hasrat itu ke pasangannya lewat cara maksimal karena alami masalah disfungsi ereksi. Masalah ini sering dirasa oleh pria dan mereka cukup tak yakin diri dengan kondisi ini. Sebenarnya permasalahan seksual ini bisa diatasi dengan menggunakan obat kuat teristimewa pria. Buat mendapatkan obat ini, Anda harus memperoleh tempat yg jual Pembesar Penis Alami terampuh.